ketahuialah akan satu cerita ku..
kau bagai bintang yang menyinari bumi datang secara tiba2
hanya untuk jiwa yang sepi..
yang bersahabat dengan angin
ribuan kata berpelangi menjadi angan
deretan kata rayu menjadi tantangan
ketika parasmu melukis sebuah senyum
ketika bibirmu bisikkan alunan nada berkata kenapa.?
kenapa harus takut. . .?
buat SANG BINTANG aku berkata..
terimakasih kau temani hari2 sepiku menjadi indah..
terima kasih kau selalu bawaku terbang bersamamu..
walau belum sampai ke hatimu
terima kasih untuk selalu menghargai diriku...
terima kasih tuk selalu kuatkan aku dengan hawa bahagiamu…
buat kamu.. BINTANGKU . . .
aku tak sanggup melukis indahmu di kertas putih
atau menterjemahkan sketsa wajah tentang dirimu
hatiku tidak bisa lari dari kejujuran
walaupun diriku ini takut akan menerima jawaban darimu
jemariku tidak bisa mengingkari rasa
walaupun tanganku ingin menyentuh tanganmu
nafasku menjadi sesak
penatku bercampur pekat
menjadi gertak engkau duduk di sampingku
ketika jari jemariku terasa gatal2
aku mencoba mencari coretan kata di kertas putih
ungkapan kata berpelangi ingin ucapkan CINTA
deretan kata rayu menjadi repihan
ketika parasmu melukis sebuah senyum
ketika bibirmu bisikkan alunan nada
takterduga . . .
mungkin kau terlalu indah
mungkin kau terlalu mempesona
hingga aku tak sanggup melukismu
di saat aku merindukan dirimu
dan di saat aku menyukaimu
secara diam2.
dari cerita itu diriku berharap semoga ini menjadi pencarian terakhirku.