Rabu, 27 April 2011

TINGGAL KENANGAN ,TINGGAL PULA DALAM SEJARAH.


ini bukan puisi dan akupun tak tahu apa arti dari semua ini.

Aku merasa terasing dalam hidup sendiri
Terpuruk dalam diam yang dangkal
Tangis diamku hadirkan kekecewaan terdalam
Meratap gelap menuju dalam terang
Terpupus kandas karam ditepi kehidupan


Dalam tangis diamku ada sepercik mata
Mataku lara dalam pendar simpul kehidupan
Sesosok bintang di kutunggu malah pergi nan jauh
Mati merona dekap larapun menyinggah


Kau membasahi luka yang dulu pernah tercipta
kau sayat kembali diatas derita lama
tak pernah kumenjadikan impian akan tercapai
dan hitam bukanlah harapan


mengering sudah airmataku
mengenangkan kisah yang kini tinggalah igauan palsu
masih segar pula diingatan
kenangan saat_saat masih bersamamu
cinta yang belum tersampaikan telah berlalu
dan itu akan ku simpan jadi sejarah terpuruk


biarlah ku jalani lara ini sendiri
biarkanlah juga ku telan duka menjadi sunyi sepi
dan ku berharap semoga kau mengerti
sesungguhnya ini menyayat hati


jujur sudah hatiku ini serasa tak ikhlas atas kepergianmu
selasih yang ku sangka mayang
bayang-bayang ku sangkakan daun selaga
orang benci yang ku sangka sayang
namun diri ini tak merasa
tetapi apakan daya orang dah benci,orangpun tak sudi

hanya ini ku sampaikan padamu
kenangkanlah aku yang pernah ku anggap sayang
rinduilah aku dalam ingatanmu
yang telah tinggalkan ku selama ini
jauh mengejar mimpi yang tiada pasti
biarlah hujan datang berkurun
takkan tawar rasa lautan kehidupan
ku khayalkan senyummu tuk mengekalkan rasa
kiranya gerimis enggan tawarkan lautan Cinta.


TINGGAL KENANGAN ,TINGGAL PULA DALAM SEJARAH.

Selasa, 26 April 2011

Biar lah kutahan sendiri

Gelap rasa dalam sepi hidupku
Aku terhempas dalam lorong waktu
Waktu yang indah dalam keadaan tragis terlewati
penuhi pihak jalur kiri


Rasa Itu Indah,
Rasa Itupun datangnya tak disangka-sangka…
Rasa Itu Hangat meski jauh entah dimana,
rasa Itu seperti angin,
menghembus relung pemikiran membelai kulit wahana…
Ia tak terlihat yang ada hanyalah
suara-suara teriakan yang mencela setiap hubungan


aku sering tersenyum mengingat kenangan
lagu kehidupan di masa lalu
aku sering menyesal menyadari kenyataan
tak memihak pada diriku
tapi aku terus terus berdo’a …
berharap semua tak seperti dulu lagi


sakit…pedih…dan perih…
masi terasa
apapun semua perasaan tak menyenangkan kini bercampur
merubah raut wajahku
dari senyum menjadi cemberut
dari berseri menjadi suram
dari bahagia menjadi dilema merana…


Tapi biar lah kutahan sendiri rasa tak menyenangkan ini,
sampai aku mati…

Minggu, 24 April 2011

Aku mencoba,walaupun susah di lupakan



Katakan padaku mengapa kau begitu sulit untuk dilupakan.


_Tentang dia yang pernah warnai hidupku_
manis wajahmu halus pula suaramu
jernih matamu yang siratkan asa tentang diriku


Aku mencoba melupakan,
tatapanmu yang manja padaku
lengkung tersabit senyumanmu
begitu juga suaramu alunkan kata jemariku


Aku mencoba melupakan,,
canda tawamu yang segarkan kertas kumuhku
keindahanmu dalam hangati pikiranku
yang tlah kuresapi


Aku mencoba melupakan,,
memori indah tentang dirimu dan
Hanya satu yang tertinggal,dari dirimu
Yang tak kulupa,rasa PERCAYA DIRI
yang kau tanamkan di lembah jiwa_ku.

Minggu, 10 April 2011

Senandung_ku berhenti




—api biru petualangan menuju BINTANG telah pudar—
bayang-bayang mimpi_ku terhadapmu_pun telah menipis,
kini senyum_ku.....melebar kekiri menerima kekalahan fatal
menjadi peristiwa tenggelam di telan laut hitam

beberapa nama, beberapa sudut
beberapa tinta mengalir dan terbuang
tak bearti terhadap sang BINTANG

.....— Kini...?
semua debu segera meniduri cerita_ku lagi,
mengotori..... ketik_ketikan jemari_tentang BINTANG

dunia ini nyata ,awal menuju pertemuan
dunia ini nyata ,menuju cerita berujung perpisahan
pertemuan dan kenangan adalah
.....suatu kemesraan kehidupan

Kertas kumuh tak lagi bergendang BINTANG
Pupil hitam putih_ku tak lagi mencari
Bergelimang pandang tentang keadaan
.....kulit_ku hitam terbakar pekat_nya panas matahari,

dunia ini nyata
Senandung_ku berhenti
Hingga menjelang siapa yang akan menggantikan.

Kamis, 07 April 2011

Maafkan Puisi_ku YA ALLAH ...




Benturkanlah kepalaku ...

Cabiklah badanku ...

Sudutkanlah diriku diujung kutub ...

Hina sekujur asaku yang tak kenal kata sopan ...

Campakkanlah sanjungan sanjunganku dahulu yang bau ... untukmu ...


Wahai Puisi_ku ...

Patahkalan setiap kata_kataku …

yang menari di atas kertas_mu …

Bakarlah hati durjana ini ...

Dan jika sudah tiuplah seluruh kata_kata tak bermanusiawi ...

Kuburkanlah segala kebahagiaanku tak tau siapa dinanti ...


Rela_ku ...terwujud tawa menanti…

Hujan_ku berjarum kutadahkan di hati


Usah kau pusingkan ini hanya mencari simpati ...

duhai mendung sunyi

Ini terjadi pada diri_ku_pada hati_ku

Aku yang merasakan menjadi pecundang sejati…

Menangis malam ... kureguk puas segala apa yang terjadi



Dari berdiri hingga bersujud

Aku ... bersimpuh pada_Mu YA ALLAH S.W.T !.


Malam_ku ... hujan ...

Pelangi_ku ... berperi_peri ... mimpi…..indah ...

Cakrawala ... Fajar ... embun ... dunia ...

Akulah yang tersakiti mengakui ...

Aku yang telah membuat ...Senyumnya menghilang ...


Siksalah diri ini jika emang harus di siksa ...


Maaf_''(

Maafkan Puisi_ku YA ALLAH ...