aku sendiri ....
aku tak bisa memilki ...
kaki_ku terhenti merangkul jalannya waktu
membawa diri_ku pada titik ujung perubahan
entah baik... atau buruk..
dan diri_ku kembali terdampar
pada tatapan asing
akupun mengerti...
mungkin emang wajar kau meninggalkan aku
perubahan itu ku sapa dalam waktu siNgkat
dan aku sadar...
masa yang kutakutkan
mulai menyapa_ku kini
kurasa jenuh bukanlah Nafsu
kehendak atas semua ini
dan akupun tidak berhak melaknat waktu
aku hanya mampu menapaki
setapak hidup
mungkin takdir hati yang tidak merestui
untuk diri_ku bersama dirimu...
[ . . . . . . ].
kini aku kembali pada rinai hati
suram yang dulu
hanya untuk mengenang_...
canda serta tawa_mu dan
kini aku menulis cerita baru tanpa dirimu
tak ada maksud untuk melupakan_mu
karena ini emang jalan_ku
yang hanya dapat menyimpan nama_mu
di lubuk hati_ku
tak ada sedikitpun dendam di hati_ku
karena ini sudah terjadi
karena ini yang harus ku jilati sendiri
karena ini adalah kesalahan hatiku
biarkan,,, kubersihkan serpihan ini sendiri
ku_harap dirimu tak kesepian di dalam hari_hari_mu.
kuharap mimpi_mimpi_mu tercapai
dua pertanyaan yang meresahkanku
mengapa dua hati harus dipertemukan ?
jika tidak ada senyum pada ujung kisahnya
dan mengapa harus ada cinta dalam riak hati_ku?
terhadap dirim_mu?
mungkin hati_mu tak sama dengan pertanyaanku
tapi itulah resahku selama ini..
itulah ungkapan misteri ketikan jemari_ku..
dan sejujurnya aku tak ingin perubahan ini
pergi begitu saja ....
meninggalkan tanpa pesan...
walaupun hati ini masih mengharapkan dirimu.
aku tak bisa memilki ...
kaki_ku terhenti merangkul jalannya waktu
membawa diri_ku pada titik ujung perubahan
entah baik... atau buruk..
dan diri_ku kembali terdampar
pada tatapan asing
akupun mengerti...
mungkin emang wajar kau meninggalkan aku
perubahan itu ku sapa dalam waktu siNgkat
dan aku sadar...
masa yang kutakutkan
mulai menyapa_ku kini
kurasa jenuh bukanlah Nafsu
kehendak atas semua ini
dan akupun tidak berhak melaknat waktu
aku hanya mampu menapaki
setapak hidup
mungkin takdir hati yang tidak merestui
untuk diri_ku bersama dirimu...
[ . . . . . . ].
kini aku kembali pada rinai hati
suram yang dulu
hanya untuk mengenang_...
canda serta tawa_mu dan
kini aku menulis cerita baru tanpa dirimu
tak ada maksud untuk melupakan_mu
karena ini emang jalan_ku
yang hanya dapat menyimpan nama_mu
di lubuk hati_ku
tak ada sedikitpun dendam di hati_ku
karena ini sudah terjadi
karena ini yang harus ku jilati sendiri
karena ini adalah kesalahan hatiku
biarkan,,, kubersihkan serpihan ini sendiri
ku_harap dirimu tak kesepian di dalam hari_hari_mu.
kuharap mimpi_mimpi_mu tercapai
dua pertanyaan yang meresahkanku
mengapa dua hati harus dipertemukan ?
jika tidak ada senyum pada ujung kisahnya
dan mengapa harus ada cinta dalam riak hati_ku?
terhadap dirim_mu?
mungkin hati_mu tak sama dengan pertanyaanku
tapi itulah resahku selama ini..
itulah ungkapan misteri ketikan jemari_ku..
dan sejujurnya aku tak ingin perubahan ini
pergi begitu saja ....
meninggalkan tanpa pesan...
walaupun hati ini masih mengharapkan dirimu.