Selasa, 26 April 2011

Biar lah kutahan sendiri

Gelap rasa dalam sepi hidupku
Aku terhempas dalam lorong waktu
Waktu yang indah dalam keadaan tragis terlewati
penuhi pihak jalur kiri


Rasa Itu Indah,
Rasa Itupun datangnya tak disangka-sangka…
Rasa Itu Hangat meski jauh entah dimana,
rasa Itu seperti angin,
menghembus relung pemikiran membelai kulit wahana…
Ia tak terlihat yang ada hanyalah
suara-suara teriakan yang mencela setiap hubungan


aku sering tersenyum mengingat kenangan
lagu kehidupan di masa lalu
aku sering menyesal menyadari kenyataan
tak memihak pada diriku
tapi aku terus terus berdo’a …
berharap semua tak seperti dulu lagi


sakit…pedih…dan perih…
masi terasa
apapun semua perasaan tak menyenangkan kini bercampur
merubah raut wajahku
dari senyum menjadi cemberut
dari berseri menjadi suram
dari bahagia menjadi dilema merana…


Tapi biar lah kutahan sendiri rasa tak menyenangkan ini,
sampai aku mati…