Minggu, 26 Juni 2011

untuk diriku…



Sepenggal rindu ternggantung di langit senja tak berdaya
menanti fajar menyibak tirai semesta alam
belum lagi puas dariku mengecup syahdu sang purnama terang,
tapi rinduku berkhalwat denganMU mengejutkanku
dari tidur panjang yang melenakan
Bathinku berbisik di sela-sela semilir angin,

“adakah bayang dirinya menghalangiku dari terang cahayaMU?
adakah dunia menyilaukan mata hatiku
dan membuatku berpaling dari menatap indah wajahMU?”
segenggam penyesalan ku hanyutkan ke dalam telaga jiwa,
mengalir bersama rintik-rintik air mata
yang menenggelamkanku dalam sujud panjang
di sepertiga malam
ku selipkan ikrar suci dalam untaian do’a,

“Ya Rabbi, tak kan ku biarkan cinta semu kepada selainMU
menggeser posisiMU dalam tangga cintaku ...
apapun, dan siapapun itu ..!!
“Rabb…jiwa ini merinduMU ...”


Mentari Tak Lagi Menari
Semburat Cahayanya menyisakan kepiluan
karena mendung kini menghampiri
yang ada tinggallah tangis penyesalan….

Ya Allah ...
Saat ku terjatuh, bantulah aku untuk bangkit
Saat ku tersesat, tunjukkan arah ke mana mesti ku pergi
Dari mana aku datang, ke situlah ku kan pulang.

Ya Allah
Saat ini aku tertatih menujuMu
Langkahku berat untuk berjalan
Punggungku tak kuat memikul beban
Aku lemah, tak berdaya
Bawa aku pergi
Berlari...Berlari...dan terus berlari
Mengejar cintaMu