Senin, 10 Januari 2011

Hati yang sunyi



Sudah lama,

aku menyulam khayalan

pada tirai hujan menatap penuh

wajahmu disana serupa Bintang,


sekeping demi sekeping,

dengan perekat kenangan di tiap sisinya waktu

lalu saat semuanya menjelma sempurna

kubingkai lukisan parasmu itu

dalam setiap waktu dirindukan

yang kupelihara di sudut hati

dengan rasa dari waktu ke waktu

“Cinta selalu memendam rahasia dan misterinya sendiri,

pada langit, pada hujan,” katamu lirih terbata-bata.

Dan seketika, linangan air mataku menjelma

bagai deras aliran sungai yang menghanyutkanku jauh ke hulu

dimana setiap harapan ku keram disana

Sudah lama,

aku mendambakan sosokmu pada derai gerimis

memastikan setiap serpih mimpiku untuk bersama_mu

membangun cinta di hatimu dapat menjadi nyata


tapi kenapa,

semuanya segera berlalu

dan sirna bersama desir angin

yang berada di ruangan kamar_ku

“Percayalah,

aku ada dinadimu

seperti kamu ada di

goresan kertas putih_ku,

”bisik suara_mu begitu pelan

ketika bayangmu, perlahan memudar

dibalik rinai hujan..deras datang menghantam.

HATI yang SUNYI.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar